Debat Capres Tahap II, JK Terus Menyerang  

Kesempatan debat capres tahap dua yang disiarkan langsung stasiun televisi awalnya sangat monoton. Sesi debat berlangsung dengan hanya menjawab pertanyaan Aviliani si moderator. Jawaban para kandidat juga terdengar datar. Namun sesi debat mulai sedikit panas saat capres Jusuf Kalla menyerang SBY dengan iklan indomienya. “kita akan selalu mengimpor gandum jika rakyat dianjurkan mengkonsumsi indomie”, tegas Jusuf Kalla. SBY pun menjawab “ indomie yang saya konsumsi tidak sepenuhnya menggunakan bahan dasar gandum. Indomie yang saya konsumsi sekarang sudah ada campuran sagunya”. Serangan balik dari SBY pun hanya di tanggapi dengan tawa kedua kandidat.

Setelah menyerang SBY dengan iklan Indomie-nya. Jusuf kalla lagi-lagi menyerang cawapres Boediono terkait kebijakannya yang tidak mau memberikan jaminan saat menjabat di Bank Indonesia. SBY pun kembali menangkis serangan JK kepada pasangannya Boediono. Bahwa boediono tidak mau menjamin karena saat itu belum ada asuransi yang jelas terhadap pendanaan. Sampai disini debat baru mulai panas. JK terus menyerang, SBY menangkis serangan. Kini saatnya rehat sejenak.. sebab stasiun televisi yang menayangkan segera menampilkan iklan… oh Maaf capres Megawati sampai sesi ini masih adem-adem saja menurut saya.

Kini saatnya sesi debat antar capres. Pertanyaannya adalah jika semua setuju dengan subsidi darimana pendanaanya ? Apakah kebijakan menutup devisit melalui utang luar negeri atau ada hal-hal baru yang akan disampaikan. Jawaban para capres :
Jusuf kalla : Kurangi belanja-belanja pemerintah pusat, gunakan SDM dalam negeri sehingga mengurangi cost, jika terpaksa utang dibutuhkan tapi jangan lebih dari 1,5 persen agar bisa membayar.

Megawati : Tingkatkan kemandirian, harus berhenti berutang, manfaatkan sumber daya alam untuk membayar hutang. Harus ada kepercayaan diri untuk membayar hutang.

SBY : Harus ada optimasi, tidak lagi jual aset dan privatisasi yang berlebihan, hutang luar negeri harus diturunkan, meningkatkan pajak, meningkatkan penerimaan non migas untuk menutupi defisit.

Maaf debatnya belum selesai, tapi saya harus pergi sehingga pandangan yang merupakan subyektifitas pribadi saya soal debat tahap kedua ini cukup sampai disini. Untuk lebih jelas dan detilnya silahkan membaca tulisan surat kabar besok.. he he he…