Muhammad Yunus, S.Pi "Akhirnya Sarjana Mi..!"  

Senyum Para Sarjana Muda

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah swt. Sebab detik-detik perjuangan terakhir menuju pencapaian gelar sarjana akhirnya tercapai juga. Tanggal 25 juni 2008, saatnya bagi saya memakai kostum yang katanya kebanggaan para mahasiswa. Kostum hitam dengan topi segi lima alias toga, sebagai penanda bahwa sebentar lagi status mahasiswa sudah tidak lagi disandang. Kostum harapan oran tua yang telah bekerja keras membiayai pendidikan anaknya. Dikenakan saat rapat senat terbuka luar biasa Universitas Hasanuddin sebagai pertanda dan pengakuan bahwa sudah saatnya saya dan teman-teman dari fakultas lain mendapatkan hak untuk menyandang gelar sarjana. Dan sejak saat itu status mahasiswa berubah menjadi alumnus Universitas Hasanuddin Makassar. Sebuah gelar yang harus dipertanggungjawabkan pada masyarakat yang selama ini telah mensubsidi kami. Bentuknya bisa beragam, tergantung individu dan latar belakang pendidikan dari sarjana-sarjana yang ada dalam baruga Andi Pangerang Petta Rani saat itu. Perasaan haru biru dan tentunya bahagia tampak dari wajah-wajah para sarjana muda. Haru karena telah berhasil melalui proses panjang nan melelahkan menempuh pendidikan di Unhas. Bahagia karena akhirnya dapat selesai juga. Sebab tidak semua orang punya kesempatan untuk mendapatkan gelar sarjana. Dan berkesempatan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Meski gelar sarjana bukanlah sebuah indikator menuju kesuksesan. “Welcome to the real world! “ Selamat datang di dunia nyata, kata teman saya melalui sms. Dalam hati saya, ”Yah.. dari dulu memang nyata bro..!! dunia ini. Teman lain berkata; semoga cepat dapat kerja dan menikah. ” iyah doakan dapat istri yang bisa membimbing dunia akherat bro..! Ups.. sebelum itu dapat kerja dulu kali yah..”. Wah.. wah...!!! berbagai ucapan teman-teman pada kesempatan kali ini, saya cuman bisa membalas dengan kalimat ”thanx bro !”. Di akhir ucapan selamat, masih ada ucapan; kapan traktiranya bro ? ditunggu nah. Uppsss.. Saya cuman bisa membalas; tunggu mi nanti undangannya, he he he....! yah untuk yang satu ini memang sudah menjadi tradisi, ungkapan syukur ketika seorang mahasiswa menyandang gelar sarjana. Bahagia karena telah berhasil menyelesaikan kuliah di Universitas. Meski ada juga mahasiswa yang tidak melaksanakan ritual seperti ini. Makan-makan dan kumpul bersama teman-teman seperjuangan. Baik yang masih betah di kampus maupun yang sudah bekerja. Semua bakal datang dan berkumpul untuk sebuah ungkapan kebahagiaan atas perjuangan selama ini. Selain makan-makan yang pertanyaannya kadang datang dari mahasiswa junior, ada juga pertanyaan serius dari teman seangkatan yang telah lebih dulu menyandang gelar sarjana. ”Jadi setelah ini apa rencana Yunuz ?”. Oh oh oh.. pertanyaan ini agak rumit juga dijawab, sebab hidup tidak bisa di tebak. Manusia cuman bisa berusaha, Allah lah yang menentukan. Namun bagi saya, cita-cita saya adalah ingin menjadi peneliti, kalau pun belum ada jalan ke sana, yah saya rencananya berusaha freelance sambil menunggu kesempatan itu tiba. Untuk saat ini, meminjam istilah teman saya yang sudah kerja di salah satu bank swasta; ”berusaha saja melempar mangga”. Mangga di lempar berkali-kali pasti ada salah satu yang jatuh menurut teman saya itu. Maksudnya yah,,, mencoba lah yunuz mengirim aplikasi lamaran ke berbagai perusahaan yang dirasa cocok. Siapa tahu ada salah satu perusahaan yang mau menerima. He he he...! bagus juga usulan teman saya ini. Mencoba keberuntungan dengan filosofi lempar mangga. Bisa dicoba..!!!

Namun yang lebih penting dari gelar sarjana adalah bagaimana seorang sarjana mempertanggungjawabkan gelar itu. Melaksanakan janji yang dibacakan pada setiap rapat senat terbuka luar biasa wisudawan Unhas. Seperti pada janji ketiga yang telah diucapkan lulusan; “ Kami Lulusan Universitas Hasanuddin Berjanji Akan Mengabdikan Diri Kepada Masyarakat, Bangsa Serta Negara Republik Indonesia Yang Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Yah semoga saja…! Negeri ini butuh banyak darah pengorbanan serta pengabdian. Tidak cukup hanya dengan gelar sarjana. Harus ada demonstrasi karya yang nyata demi kemajuan peradaban bangsa.
Buat adik-adik ku yang masih bergelut dengan dunia kampus, teruslah belajar, galilah pengetahuan dan teruslah berkarya selagi masih di dalam kampus. Buat adik-adikku di himpunan budidaya perairan terima kasih spanduknya “ Asa bangsa tidak hanya di pundak para sarjana, tapi juga di pundak mahasiswa”. Teruslah kritis pada pengetahuan yang anda peroleh. Sebab bisa jadi ilmu yang diajarkan “Si Einstein” di dalam kelas sudah tidak relevan lagi dengan jamanmu. Bahkan bisa jadi Salah “Si Einstein”. Manusia memang tidak sempurna, namun wajib menuju kesempurnaan ‘Anggarda Paramita’. Kalo wisudawan punya ‘janji wisudawan’, anggaplah ini ‘pesan wisudawan’ buat adik-adiknya. He he he…. Fizh! Salam “perfecto presento by aquaculturo”.

Berusaha Berdiri
Di Atas Jati Diri
Dan Mengabdi
Untuk negeri...
Juga Keluarga...
Serta diri Sendiri...!

Best Regard;

Muhammad Yunus, S.Pi
Lulus tanggal 14 mei dihadapan lima penguji skripsi
dengan IPK 3,15 (Sangat memuaskan)
Wisuda tanggal 25 Juni 2008

Read More...