Panduan Penulisan Skripsi  


Setiap mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan harus menyelesaikan studinya dengan membuat tugas akhir berupa laporan hasil penelitian. Kegiatan penelitian ini dapat dilakukan di dalam laboratorium atau secara langsung dilaksanakan di lapangan. Salah satu bagian dari kegiatan penelitian tersebut adalah membuat laporan hasil pengamatan dan pelaksanaan penelitian. Laporan hasil kegiatan untuk mahasiswa program S-1 disebut skripsi, yang sering kali menghambat mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin untuk membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah dengan membuat sebuah panduan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penulisan. Panduan ini sekaligus juga harus digunakan oleh tim dosen dalam membimbing mahasiswa sehingga terdapat kesatuan persepsi antara tim dosen pembimbing dan mahasiswa yang dibimbing (kata pengantar panduan penulisan skripsi FIKP 2006).
Berikut saya publikaskan panduan penulisan di jurusan perikanan yang dituliskan pada tahun 2006 oleh Prof. DR. Ir. Sharifuddin Bin Andy Omar. Semoga bisa dijadikan sumber informasi.
II. PERSYARATAN UMUM

Sampul, Kertas dan Pita Pembatas
Skripsi disampul dengan karton dan dilapisi kertas tebal (hard cover) berwarna biru tua. Ukuran sampul sedikit lebih besar dari kertas naskah sehingga tampak menonjol pada ketiga sisi (atas, samping kanan, dan bawah).
Naskah asli skripsi diketik di atas kertas berukuran A-4 (210 mm x 297 mm) HVS 80 g m-2. Tindasan skripsi berupa hasil perbanyakan tindasan fotokopi dan stensil yang baik, jelas, dan bersih.
Di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan terdapat dua jurusan dan lima program studi. Untuk membedakan skripsi kelima program studi maka setiap program studi memiliki warna pita pembatas yang berbeda-beda. Jurusan Ilmu Kelautan memiliki satu program studi dengan dua konsentrasi, yaitu Konsentrasi Eksplorasi Sumberdaya Hayati Laut (warna pita pembatas biru tua) dan Konsentrasi Konservasi Sumberdaya Hayati Laut (warna biru muda). Pada Jurusan Perikanan terdapat empat program studi, yaitu Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (warna hijau tua), Program Studi Budidaya Perairan (warna coklat), Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (warna merah tua), dan Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan (warna kuning). Saat ini tengah dipersiapkan pembentukan program studi baru yaitu Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Pita pembatas yang diberikan pada program studi ini adalah warna ungu.

Pengetikan
Untuk pengetikan skripsi dengan komputer sebaiknya menggunakan huruf tipe Arial font 11. Naskah diketik dengan jarak dua spasi pada satu muka halaman dengan batas-batas sebagai berikut (marjin): 4 cm dari pinggir kiri, 3 cm dari pinggir kanan, 3 cm dari pinggir atas, dan 3 cm dari pinggir bawah. Bidang yang dibatasi oleh marjin kiri, marjin kanan, marjin atas, dan marjin bawah ini disebut bidang tulis.
Pada halaman bab (merupakan halaman yang berisi bab), baris pertama dimulai pada jarak tiga spasi di bawah judul bab. Antara anak-bab (sub-bab) dengan awal alinea/paragraf berjarak dua spasi. Antara akhir alinea dengan anak-bab berikutnya tiga spasi. Setiap alinea baru diberi indentasi, dimulai pada karakter keenam dari marjin kiri.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan menggunakan huruf kapital (huruf balok/besar) Arial font 14 dan dicetak tebal (bold), tanpa ada singkatan, kecuali untuk singkatan yang berlaku umum (misalnya PT, CV, dan sebagainya). Pengetikan judul skripsi terletak di tengah-tengah halaman atau simetris di tengah bidang tulis tanpa diakhiri dengan tanda titik. Bila judul skripsi lebih dari dua baris maka jarak ketikan antara baris adalah satu spasi.
Judul bab ditulis dengan huruf kapital menggunakan Arial font 12 dicetak tebal (bold), diatur simetris di tengah bidang tulis tanpa diakhiri dengan titik. Semua kata pada judul anak-bab dimulai dengan huruf kapital kecuali kata sambung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Judul anak-bab terletak tiga spasi di bawah judul, dicetak tebal, dan diatur simetris di tengah bidang tulis. Judul anak-anak-bab (sub-sub-bab) diketik mulai dari marjin kiri (berjarak 4 cm dari pinggir kiri), terletak tiga spasi di bawah baris terakhir alinea sebelumnya dan dicetak tebal. Seperti halnya pada judul anak-bab, maka semua awal kata pada judul anak-anak-bab diketik dengan huruf kapital dan diakhiri tanpa tanda titik. Jika dalam penulisan skripsi memerlukan rincian ke bawah, maka rincian tersebut disajikan dalam bentuk urutan abjad atau angka sesuai dengan rincian. Tidak dibenarkan mempergunakan tanda penghubung, notasi, atau tanda yang lain. Judul anak-bab, anak-anak-bab, dan seterusnya, menggunakan Arial font 11 dan dicetak tebal (bold).
Daftar Pustaka diketik satu spasi, sedangkan jarak antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya adalah satu spasi. Baris kedua dan seterusnya untuk daftar pustaka diketik lima karakter ke dalam. Jika mengetik dengan program Microsoft Word, seluruh pustaka yang telah diketik sebelumnya diblok, kemudian melalui Menu Format, klik Indent and Spacing, Special, dan Hanging, maka seluruh pustaka akan tersusun seperti tersebut di atas.

Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah, ditempatkan seperti teks. Tanda-tanda, baik dalam bentuk huruf maupun angka, yang dipakai dalam tabel dan gambar harus jelas dan sedapat mungkin berukuran sama dengan huruf atau angka teks. Gambar yang dibuat di atas kertas grafik sama sekali tidak dibenarkan untuk ditempatkan pada kertas naskah. Demikian pula dengan tabel yang disusun di kertas lain, kemudian ditempelkan.
Setiap tabel atau gambar diberi nomor dengan angka Arab. Penjelasan mengenai suatu tabel atau gambar ditulis segera setelah tabel atau gambar ber-sangkutan.
Judul tabel dan gambar diketik dengan jarak satu spasi (lihat halaman 45 dan 47), dimulai dari tepi kiri. Baris di bagian bawah tidak lebih panjang dari baris sebelumnya. Setiap awal kata pada box-heading, stub-heading, dan stub, diawali dengan huruf kapital. Kata sambung atau kata penunjuk harus dengan huruf kecil. Garis pertama pada bagian atas daftar tabel terletak dua spasi di bawah judul tabel (lihat halaman 45). Jarak antara akhir alinea dengan judul tabel dan antara tabel dengan awal alinea yang baru pada halaman yang sama berjarak tiga spasi.
Potret hitam-putih atau berwarna dapat ditempelkan pada naskah asli maupun salinannya, selama ukurannya memenuhi persyaratan. Penempelan menggunakan lem yang tidak mudah lepas. Pemberian nama potret atau gambar disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang telah dikemukakan di atas. Setiap gambar diletakkan pada satu halaman, dan tidak dibenarkan untuk menulis teks pada halaman tersebut kecuali judul dan keterangan gambar. Hal yang sama berlaku juga pada gambar yang dipindai (hasil reproduksi melalui penggunaan scanner).

Nomor Halaman
Untuk halaman-halaman sebelum bab Pendahuluan dipakai angka kecil Romawi (i, ii, iii, dan seterusnya). Halaman judul bernomor i, tetapi nomor ini tidak dicantumkan pada halaman tersebut, demikian pula halaman-halaman berikutnya, tetapi dinyatakan dalam Daftar Isi. Untuk halaman-halaman naskah digunakan angka Arab, dimulai pada bab Pendahuluan. Halaman bab Pendahu-luan tidak diberi nomor 1, tetapi halaman berikutnya diberi nomor 2 dan seterus-nya sampai dengan lampiran-lampiran, kecuali halaman “Lampiran”. Tiap bab dimulai pada halaman baru dan halaman ini tidak diberi nomor.
Semua nomor halaman diketik di sudut kanan atas karena lebih praktis dilihat. Nomor halaman diketik 1.5 cm dari tepi atas dan 3.0 cm dari tepi kanan, dengan menggunakan Arial font 11. Semua nomor halaman tidak diberi tanda kutip (“1”), tanda kurang (-1-), atau titik di bagian belakang (1.). Tiap halaman dari panduan ini merupakan teladan cara memberi nomor halaman.


III. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Pada umumnya skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu: (1) Bagian pembuka, (2) Tubuh tulisan, dan (3) Bagian akhir atau pelengkap. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baku, dengan menghindari sejauh mungkin penggunaan istilah asing. Istilah asing yang belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia harus diketik dengan huruf miring (italic). Pedoman ini dapat dipakai sebagai penuntun dalam menyusun skripsi. Bagian-bagian dari sebuah skripsi secara lebih terperinci adalah sebagai berikut:
Bagian Pembuka
A. Sampul
B. Ringkasan atau abstrak
C. Halaman judul
D. Halaman pengesahan
E. Riwayat hidup
F. Kata pengantar
G. Daftar isi
H. Daftar tabel
I. Daftar gambar
J. Daftar lampiran
Tubuh Tulisan
A. Pendahuluan
B. Tinjauan pustaka
C. Bahan dan metode
D. Hasil dan pembahasan
E. Simpulan

Bagian Akhir
A. Daftar pustaka
B. Lampiran
C. Glosari atau singkatan

Bagian Pembuka
Sampul
Judul skripsi pada sampul dicetak tebal dengan huruf kapital menggunakan Arial font 14 dan berwarna perak. Istilah Latin atau nama ilmiah ditulis sesuai aturan yang berlaku, menggunakan huruf kecil .Tulisan lain yang tercetak pada sampul menggunakan Arial font 12. Pada sampul tersebut dicetak judul skripsi, tulisan SKRIPSI, nama lengkap penulis, logo universitas, program studi tempat penulis menyelesaikan studinya, jurusan, fakultas, tempat, serta tahun penulis lulus (Lampiran 1). Skripsi dibuat dengan sampul keras (hard cover), berwarna biru tua, dijilid antero, dan diberi laminasi plastik. Pada bagian punggung skripsi tercantum tulisan nama lengkap dan nomor induk penulis, judul skripsi, dan tahun kelulusan, dengan huruf Arial yang ukuran fontnya disesuaikan (Lampiran 2).

Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap mengenai penelitian yang telah dilakukan, termasuk tujuan, metode, hasil yang penting-penting, dan simpulan utama dari kegiatan penelitian. Abstrak disusun dalam beberapa alinea dan panjangnya tidak melebihi 250 kata (Lampiran 3).
Di dalam Abstrak tidak diperkenankan menggunakan singkatan kecuali akan disebutkan lebih dari dua kali. Contohnya, bila kata “tingkat kematangan gonad” digunakan lebih dari dua kali, maka ditulis terlebih dahulu “tingkat kematangan gonad (TKG)”, selanjutnya digunakan singkatan TKG. Abstrak hanya memuat teks, tidak ada pengacuan pada pustaka, gambar, dan tabel.
Abstrak diketik dengan satu spasi, termasuk judul. Kata “Abstrak” ditulis dalam huruf kapital, dicetak tebal, dan diletakkan di tengah-tengah bidang tulis. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf kapital, dua spasi di bawah judul dan dimulai dari marjin kiri, kemudian diikuti dengan judul skripsi. Huruf pertama setiap kata pada judul skripsi diketik dengan huruf kapital kecuali kata depan dan kata sambung. Selanjutnya, “Dibimbing oleh ……....” (nama lengkap pembimbing, tanpa gelar, ditulis dalam huruf kapital). Kecuali kata “Abstrak” yang menggunakan font 12, seluruh teks menggunakan font 11. Abstrak terletak pada halaman setelah sampul, tidak diberi nomor halaman, dan tidak dimasukkan dalam Daftar Isi. Teks di dalam Abstrak disusun seperti menyusun paragraf.

Halaman Judul
Halaman ini merupakan halaman pertama skripsi dan diberi nomor halaman “i”, tetapi tidak dicantumkan pada halaman tersebut (Lampiran 4). Nama penulis harus ditulis lengkap, seperti halnya pada halaman sampul dan abstrak. Kalimat-kalimat yang diketik pada halaman judul harus simetrik, artinya ditempatkan di tengah-tengah daerah pengetikan. Seluruh huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran font 12.

Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan merupakan satu-satunya halaman yang mempunyai bayang-bayang (water-mark) logo Universitas Hasanuddin. Kertas halaman pengesahan dapat diperoleh pada masing-masing ketua program studi. Halaman ini merupakan tempat pengesahan para anggota komisi pembimbing, ketua program studi, dekan fakultas, dan berisi keterangan (Lampiran 5):
- Judul skripsi
- Nama lengkap mahasiswa
- Nomor induk mahasiswa
- Nama program studi dan konsentrasi
- Nama dan tanda tangan para pembimbing
- Nama dan tanda tangan ketua program studi dan dekan fakultas
- Tanggal lulus

Riwayat Hidup
Riwayat hidup ditulis dalam skripsi dengan menggunakan sebanyak-banyaknya satu halaman (Lampiran 6). Dalam riwayat hidup tercantum nama penulis, dimana dan kapan dilahirkan, nama kedua orang tua, status perkawinan (dan jumlah anak, jika telah menikah), pendidikan yang telah diperoleh (tahun lulus SD, SLTP, dan SLTA), tahun terdaftar di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (bebas test, SPMB, atau lewat jalur kemitraan), serta data diri lainnya yang dianggap perlu (keaktifan di organisasi mahasiswa, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, atau pernah menjadi asisten mata kuliah tertentu). Bila pernah bekerja, dapat disebutkan secara singkat riwayat pekerjaan. Riwayat hidup diketik dengan 1.5 spasi antar baris. Pada halaman ini juga ditampilkan pas-foto berwarna hasil scan berukuran 4 cm x 6 cm, pada sisi kiri atas dari awal riwayat hidup.

Kata Pengantar
Penulis dapat menggunakan Kata Pengantar (Prakata) atau Ucapan Terima Kasih tergantung dari selera penulis, sebaiknya tidak lebih dari satu halaman. Jika dikehendaki, ucapan terima kasih dapat dipisahkan dari kata pengantar dan menjadi satu bab tersendiri.
Dalam ucapan terima kasih penulis dapat menyatakan terima kasih secara spesifik kepada mereka yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian, memberi saran dan kritik dalam penyusunan naskah, memberi bantuan keuangan, dan sebagainya. Dekan, ketua jurusan, dan ketua program studi dalam kapasitasnya sebagai pejabat, tidak perlu diberi ucapan terima kasih jika bantuan yang diberikan memang sudah menjadi kewajiban mereka. Penulisan nama-nama orang dalam ucapan terima kasih harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan sopan, tidak diperkenankan menulis nama panggilan atau singkatan (misalnya: mba’, pa’, bu’de, daeng), serta tidak terkesan main-main (misalnya: makasih, thanks berat).
Penulis yang tidak menggunakan Ucapan Terima Kasih dapat menggunakan Kata Pengantar. Kata Pengantar memuat informasi singkat tentang kapan dan lama penelitian dilakukan, lokasi, sumber dana penelitian jika biaya bukan berasal dari dana pribadi, maksud penyusunan skripsi serta ucapan terima kasih dan penghargaan. Tidak diperkenankan menulis sesuatu dalam bahasa yang tidak baik dan tidak sopan. Hindari hal-hal yang bersifat ilmiah atau tidak terkait langsung dengan penyelesaian skripsi dalam Kata Pengantar. Jika hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam suatu jurnal atau dipresentasikan dalam seminar ilmiah sebelum dipertahankan dalam ujian skripsi, maka harus dinyatakan dalam Kata Pengantar (judul artikel, nama jurnal, nomor, dan tahun). Penggunaan Kata Pengantar mengharuskan penulis mencantumkan nama di sebelah kanan bawah empat spasi di bawah di baris terakhir (Lampiran 8).





Daftar Isi
Pada halaman ini penulis memuat semua bahan tulisan yang terdapat sesudah Daftar Isi, meliputi: Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, serta judul dari bab dan anak-bab. Dalam Daftar Isi dimuat pula Daftar Pustaka dan Lampiran, serta Glosari jika ada. Bagian-bagian yang mendahului Daftar Isi tidak dimuat dalam Daftar Isi (Lampiran 9).
Judul Daftar Isi diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah-tengah bidang pengetikan, dua spasi di bawah nomor halaman. Perkataan “Halaman” diketik di pinggir kanan, dua spasi di bawah judul Daftar Isi dan berakhir 3 cm dari sisi kanan. Susunan daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya. Bila daftar isi memerlukan lebih dari satu halaman maka diteruskan pada halaman berikutnya dengan tetap mencantumkan kata “Halaman” pada sudut kanan atas. Nomor halaman untuk setiap bab, anak-bab dan anak-anak-bab (jika ada) diletakkan 3 cm pada sisi kanan.
Jarak baris antar bab, antar bab dan anak-bab dua spasi, sedangkan baris dalam anak-bab satu spasi. Untuk membedakan bab dan anak-bab digunakan huruf kapital, sedangkan antara anak-bab dengan anak-anak-bab (jika ada) digunakan indentasi (tab). Judul dari tiap bab diketik dengan huruf kapital. Huruf pertama setiap kata di dalam judul anak-bab dan anak-anak-bab ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung.

Daftar Tabel dan Daftar Gambar
Daftar Tabel dan Daftar Gambar tidak selalu diperlukan. Bila di dalam skripsi terdapat lebih dari satu tabel dan satu gambar maka perlu dibuat suatu Daftar Tabel dan Daftar Gambar (Lampiran 10 dan 11). Sebagaimana halnya Daftar Isi, maka nomor halaman untuk setiap judul tabel dan gambar diletakkan 3 cm pada sisi kanan.
Daftar Tabel
Daftar Tabel ditulis pada halaman baru dan diketik seperti mengetik Daftar Isi. Dua spasi di bawah judul Daftar Tabel yang terletak di tengah-tengah bidang pengetikan, tepat pada permulaan batas marjin kiri ditulis perkataan “Nomor”, sedangkan di sebelah kanan diketik perkataan “Halaman” yang berakhir pada batas marjin kanan. Nomor tabel menggunakan angka Arab, diketik tepat pada pertengahan tulisan Nomor, dua spasi di bawah tulisan Nomor dan Halaman. Judul tabel dalam Daftar Tabel harus sama dengan judul tabel dalam naskah, dan tidak diakhiri titik. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan oleh tanda titik-titik dengan nomor halaman tempat tabel tersebut dijumpai dalam naskah skripsi. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata pertama baris kalimat di atasnya. Semua tabel ditempatkan seperti naskah (lihat halaman 45), terkecuali bila ukuran tabel mengharuskan penempatannya sepanjang kertas (lihat halaman 46). Nomor dan judul tabel diketik dua spasi di atas tabel.

Daftar Gambar
Daftar Gambar diketik pada halaman baru, tersendiri dan disusun seperti Daftar Tabel. Tidak dibedakan antara grafik, peta, atau potret, semua bernomor urut angka Arab (lihat halaman 47). Gambar yang lebih besar dari ukuran kertas harus diperkecil tanpa mengabaikan arti dari gambar tersebut. Bila gambar tidak mungkin diperkecil, misalnya peta, maka gambar tersebut dilipat. Setiap gambar diletakkan pada satu halaman kosong dan tidak dicampur bersama teks, berbentuk memanjang atau melebar. Judul gambar terletak dua spasi di bawah gambar dan diakhiri tanpa titik. Jika judul gambar lebih dari satu baris maka diketik dengan satu spasi dan baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama kata pertama baris kalimat di atasnya.
Daftar Lampiran
Seperti halnya Daftar Tabel dan Daftar Gambar, lampiran tidak perlu dibuatkan daftar bila hanya terdapat satu buah di dalam naskah skripsi. Penulisan lampiran mengikuti aturan yang telah dikemukakan di atas pada Daftar Tabel dan Daftar Gambar (Lampiran 12). Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks, dan semuanya disusun sesuai dengan nomor urut penyebutannya dalam tubuh tulisan.

Tubuh Tulisan
Tubuh tulisan terdiri atas: (1) Pendahuluan, (2) Tinjauan Pustaka, (3) Bahan dan Metode, (4) Hasil dan Pembahasan, dan (5) Simpulan. Bila ada saran, maka judul bab yang terakhir dapat diubah menjadi “Simpulan dan Saran”. Setiap judul bab diketik dengan huruf kapital yang dicetak tebal (bold), menggunakan Arial font 12, ditempatkan di tengah-tengah bidang pengetikan, dua spasi di bawah nomor halaman.

Pendahuluan
Bab Pendahuluan biasanya memuat gambaran yang dengan singkat mengulas alasan mengapa penelitian perlu dilakukan, kerangka berpikir, perumusan dan pendekatan masalah, keterkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain, tujuan dan manfaat, serta hipotesis yang diajukan jika ada. Dalam bab ini perlu diberikan kesan kepada pembaca bahwa apa yang penulis teliti memiliki manfaat bagi ilmu pengetahuan atau pembangunan masyarakat.




Latar Belakang
Dalam anak-bab ini perlu diuraikan berbagai hal, fakta, dan pendapat yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian. Selain itu juga dikemukakan alasan teoritis dan alasan praktis tentang perlunya penelitian dilakukan.

Perumusan Masalah
Anak-bab ini berisi uraian tentang adanya kesenjangan antara keadaan yang diinginkan dengan kenyataan, atau antara teori dengan fakta. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam perumusan masalah perlu dijawab dan dibuktikan kebenarannya.

Tujuan dan Manfaat
Anak-bab ini merupakan bagian akhir dari bab Pendahuluan yang memuat uraian singkat tentang tujuan yang ingin dicapai sebagai upaya dalam pemecahan masalah atau dalam upaya memahami masalah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Dalam menuliskan tujuan, harus menggunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur atau dilihat, seperti mengetahui, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, menerapkan suatu konsep atau dugaan, dan menganalisis. Manfaat hasil penelitian ini dapat digunakan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kepentingan masyarakat pada umumnya.

Hipotesis
Perumusan hipotesis tidak selalu harus dicantumkan dalam skripsi. Untuk penelitian yang bersifat eksploratif dan sebagian yang bersifat deskriptif perumusan hipotesis tidak perlu dilakukan. Sebaliknya untuk penelitian yang bersifat korelatif, kausal-komparatif, eksperimental dan sebagian yang bersifat deskriptif, maka hipotesis perlu dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti.

Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka merupakan kumpulan keterangan yang diperoleh dari bahan rujukan yang berkaitan erat dengan judul skripsi serta dapat menunjang isi skripsi secara keseluruhan. Tinjauan Pustaka dapat dianggap sebagai suatu simpulan kutipan yang diulas dan ditujukan untuk menjelaskan perhatian terhadap suatu permasalahan. Di dalam Tinjauan Pustaka dapat dikemukakan hal-hal yang sejalan atau bertentangan dengan pendapat peneliti lainnya, dan membenarkan pendekatan yang dipakai untuk memecahkan masalah itu.
Keterangan-keterangan atau kutipan-kutipan yang diperoleh harus disusun secara sistematis, sehingga antara paragraf yang satu dengan paragraf berikutnya memperlihatkan keterkaitan secara runut. Oleh sebab itu kutipan yang diperoleh dari suatu bahan pustaka perlu diserasikan, sejauh hal tersebut tidak menyimpang dari makna yang dimaksudkan. Bab Tinjauan Pustaka dapat dibagi menjadi beberapa anak-bab sesuai dengan kebutuhan.
Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang relevan dengan bidang yang diteliti. Kumpulan pustaka yang relevan dan mutakhir dapat membantu penulis mengetahui dengan jelas status penelitian di bidang tersebut. Kumpulan pustaka yang memadai dapat meningkatkan kepercayaan diri penulis dalam memilih metode yang akan digunakan dalam penelitian, melaksanakan penelitian, dan menyusun argumentasi dalam pembahasan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Komunikasi perseorangan dapat dilakukan dengan ahli dalam bidang yang bersangkutan atau yang berkompeten, sumber-sumber yang tidak bisa ditemukan di perpustakaan dapat dijadikan sebagai bahan acuan. Sebagai contoh: jika penulis melakukan komunikasi dengan Prof. Dr. Muhammad Eidman, M.Sc., seorang ahli dalam bidang biologi laut, maka penulis dapat menulis kutipan pernyataan beliau tersebut dan diakhiri dengan ketikan “(Muh. Eidman, komunikasi pribadi, 2003)”.
Jika di dalam penelitian dilakukan pengamatan terhadap spesies tertentu, maka perlu dicantumkan klasifikasi dan deskripsi spesies tersebut. Dalam klasifikasi ini harus dicantumkan pula “authority name” atau “descriptor” dan tahun pertama kali deskripsi tersebut disebarluaskan. Jika spesies tersebut memiliki sinonim maka cantumkan pula sinonimnya pada sebuah paragraf baru. Klasifikasi, sinonim, dan deskripsi, dapat ditempatkan dalam suatu anak-bab tersendiri pada bagian awal Tinjauan Pustaka. Klasifikasi dapat ditulis dalam bentuk anak-tangga, bentuk mendatar, atau bentuk vertikal.
Contoh penulisan klasifikasi bentuk anak tangga adalah sebagai berikut (sebagai contoh cumi-cumi):
Filum Moluska Linnaeus, 1758
Kelas Cephalopoda Cuvier, 1798
Subkelas Coleida Bather, 1888
Cohort Neocoleoidea Haas, 1997
Superordo Decapodiformes Young et al., 1998
Ordo Teuthida Naef, 1916
Subordo Myopsida Orbigny, 1845
Famili Loliginidae Steenstrup, 1861
Subfamili Sepioteuthinae Naef, 1921
Genus Sepioteuthis Blainville, 1824
Spesies Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830
Contoh penulisan klasifikasi bentuk mendatar adalah sebagai berikut (sebagai contoh rajungan): Filum Crustacea Pennant, 1777; Kelas Malacostraca Latreille, 1806; Subkelas Eumalacostraca Grobben, 1892; Superordo Eucarida Calman, 1904; Ordo Decapoda Latreille, 1830; Subordo Pleocyemata Burkenroad, 1963; Infraordo Brachyura Latreille, 1803; Section Bracyrhyncha Borradaile, 1907; Superfamili Portunoidea Rafinesque, 1815; Famili Portunidae Rafinesque, 1815; Subfamili Portuninae Rafinesque, 1815; Genus Portunus Weber, 1795; Spesies Portunus pelagicus Linnaeus, 1879.
Contoh penulisan klasifikasi bentuk vertikal adalah sebagai berikut (sebagai contoh: keong lapar kenyang atau abalone):
Filum Moluska Linnaeus, 1758
Kelas Gastropoda Cuvier, 1797
Subkelas Prosobranchia H.-M. Edwards, 1848
Ordo Archaeogastropoda Thiele, 1929
Superfamili Pleurotomarioidea Swainson, 1840
Famili Haliotidae Rafinesque, 1815
Genus Haliotis Linnaeus, 1758
Subgenus Eurotis Habe & Kosuge, 1964
Spesies Haliotis ovina Gmelin, 1791
Contoh penulisan sinonim adalah sebagai berikut (sebagai contoh adalah ormer, abalone yang terdapat di Perancis): Haliotis tuberculata Linnaeus, 1758, memiliki sinonim H. incisa Reeve, 1846; H. bistriata Gmelin, 1791; H. lamellosa Lamarck, 1822; H. lucida Requien, 1848; H. reticulata Reeve, 1846; dan H. rugosa Lamarck, 1822.

Bahan dan Metode Penelitian
Pada bagian ini secara garis besar dapat dibedakan atas: (1) Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, (2) Materi (bahan dan peralatan) yang digunakan, dan (3) Metode yang dipergunakan, diuraikan secara singkat dan jelas, meliputi rancangan atau penarikan contoh yang dipergunakan, peubah yang diamati, analisis laboratorium dan analisis data. Penelitian dapat berupa percobaan laboratorium, percobaan lapangan, dan survei lapangan, yang perlu dirancang agar sesuai dengan tujuan atau jenis penelitian. Jenis penelitian dapat bersifat eksploratif, deskriptif, koreksional (studi verifikasi), kausal, komparatif, eksperimen, atau tindakan.
Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, harus dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta proses penafsiran hasil penelitian yang diperoleh. Prosedur penelitian yang digunakan harus diuraikan secara lengkap. Untuk penelitian yang melakukan identifikasi tumbuhan, ikan, avertebrata, mikroorganisme, maka perlu dicantumkan judul-judul buku yang digunakan sebagai panduan identifikasi biota tersebut.
Merek instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian perlu ditulis, misalnya timbangan digital Ohaus, DO-meter tipe YSI-33, dan lain-lain. Penyebutan nama pembuat alat atau tipe alat dimaksudkan untuk menunjukkan kecanggihan atau ketelitian alat tersebut. Sedangkan alat-alat lainnya seperti gelas ukur, erlenmeyer, pipet, tidak perlu ditulis secara terperinci, karena akan terungkap dengan sendirinya pada saat penulis menjelaskan prosedur kerja. Jangan membuat perincian alat yang digunakan dalam bentuk tabulasi seperti yang tertera pada penuntun praktikum. Contoh daftar kuisioner yang digunakan dalam penelitian harus dicantumkan pada bagian Lampiran.
Data yang akan terkumpul selama penelitian, selanjutnya dianalisis dengan berbagai metode. Untuk pengujian hipotesis dapat digunakan: (1) Uji parametrik dengan memakai uji t, uji z, uji F, uji korelasi, uji regresi linier, uji regresi berganda, dan lain-lain (2) Uji nonparametrik memakai uji chi-square, binomial, korelasi kontingensi, dan lain-lain, serta (3) Uji deskriptif dengan memakai uji tabel dan grafik, dan lain-lain.
Khusus untuk Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, pada bagian akhir bab ini harus dilengkapi dengan anak-bab Definisi Operasional. Anak-bab ini berisi keterangan tentang batasan-batasan dari penelitian.

Hasil dan Pembahasan
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian yang harus didasarkan pada hasil yang telah diperoleh, disusun secara sistematis sesuai dengan peubah yang diamati. Pembahasan dapat dibagi-bagi menjadi beberapa anak-bab dan anak-anak-bab sesuai dengan kebutuhan. Semua isi skripsi merupakan tanggung jawab penuh penulis.
Untuk memperjelas dan mempersingkat uraian dapat digunakan alat penolong berupa tabel, gambar, atau grafik. Data yang telah dikemukakan dalam bentuk tabel, tidak boleh diulangi kembali dalam bentuk gambar atau grafik. Nomor tabel, gambar, dan grafik, harus jelas disebut di dalam teks dan diletakkan tidak terlalu jauh dari teks tersebut. Data yang terlalu besar sebaiknya dilampirkan saja. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat dan argumentasi secara jelas, bebas, singkat, dan logis. Pendapat-pendapat peneliti terdahulu yang sudah dinyatakan dalam bab Tinjauan Pustaka tidak perlu diulang lagi tetapi diacu saja seperlunya. Dalam bagian ini pula penulis dapat menunjukkan persamaan dan membahas perbedaan antara hasil penelitian sebelumnya dengan penemuan yang telah diperolehnya. Spekulasi kadang-kadang muncul dalam pembahasan tetapi hindari spekulasi yang berlebihan.

Simpulan
Simpulan mengemukakan secara singkat dan jelas apa yang telah diperoleh penulis dari hasil penelitiannya atau jawaban atas hipotesis yang diajukannya. Penulis harus secara cermat menyusun Simpulan yang memuat pernyataan-pernyataan kualitatif. Simpulan kadang-kadang muncul dua kali dalam skripsi, yaitu dalam bab Hasil dan Pembahasan serta dalam bab Simpulan, sehingga sebaiknya menyusun simpulan pada setiap bagian tersebut dengan bahasa dan ungkapan yang berbeda-beda.
Bila hasil analisis dan pembahasan memerlukan saran atau rekomendasi, maka dapat diuraikan secara khusus pada anak-bab Saran. Saran tidak selamanya harus ada. Anak-bab Saran berisi saran tentang hal-hal yang perlu dikerjakan pada penelitian selanjutnya, kelemahan atau kekurangan penelitian yang telah dikerjakan dan yang perlu dilengkapi dan disempurnakan pada tahap penelitian selanjutnya.

Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi semua pustaka yang diperlukan sebagai acuan dalam penulisan skripsi. Daftar ini dapat berupa artikel yang dimuat dalam majalah atau jurnal dan buku yang diterbitkan, serta lazimnya dapat ditemukan di perpustakaan. Selain itu juga skripsi, disertasi, serta makalah-makalah hasil simposium dan seminar ilmiah yang ditulis oleh para ilmuan dapat dimasukkan dalam Daftar Pustaka. Sumber-sumber acuan yang tidak tertulis atau tidak diterbitkan tidak dimuat dalam Daftar Pustaka. Penuntun praktikum dan catatan kuliah tidak dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan skripsi.
Kata Daftar Pustaka diketik ditengah-tengah kertas, dua spasi di bawah nomor halaman. Tiga spasi di bawahnya, dimulai dari pinggir kiri diketik pustaka yang dipakai di dalam naskah. Tiap pustaka diketik satu spasi dan antara pustaka berjarak dua spasi. Baris kedua dan seterusnya dari setiap pustaka dimulai tepat di bawah hurup kelima dari baris kalimat di atasnya.
Ada dua bentuk pengacuan yang umum dilakukan dalam penulisan Daftar Pustaka, yaitu sistem Nama – Tahun (sistem Harvard) dan sistem Nama – Nomor (sistem Vancouver). Di dalam pedoman ini digunakan sistem Nama – Tahun. Urutan penulisan pustaka berupa buku di dalam Daftar Pustaka adalah nama (keluarga) pengarang atau penyusun, tahun penerbitan, judul buku, nomor edisi, nama penerbit, volume (jilid), dan jumlah halaman. Sedangkan urutan penulisan pustaka yang dikutip dari majalah/jurnal adalah nama (keluarga) penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah/jurnal, volume atau nomor, serta halaman awal dan akhir dimana tulisan tersebut terletak.
Daftar Pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip penulis, terkecuali bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh di perpustakaan. Skripsi, tesis atau disertasi yang tidak dipublikasikan merupakan kekecualian, karena biasanya dapat dibaca di perpustakaan, sehingga harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Perlu diperhatikan bahwa hanya pustaka yang diacu dalam laporan yang disertakan dalam Daftar Pustaka.
Bahan pustaka disusun berturut-turut secara abjad menurut nama keluarga penulis. Bila seorang penulis menulis dua atau lebih karangan pada tahun yang bersamaan, maka di belakang tahun ditulis a, b, dan seterusnya. Bila seseorang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun yang berbeda, maka pustaka disusun menurut urutan waktu, tulisan terbitan tahun yang lebih awal diketik terlebih dahulu dari tulisan terbitan tahun yang lebih akhir. Sebuah artikel yang ditulis oleh dua orang maka antara penulis pertama dan kedua ditambahkan kata “dan”. Jika penulis lebih dari dua orang, antara penulis pertama dan berikutnya diberikan tanda koma (,), dan sebelum nama penulis terakhir ditambahkan kata “dan”. Daftar Pustaka ditulis tanpa menggunakan nomor urut (lihat contoh Daftar Pustaka pada halaman 67). selengkapnya bisa melihat buku panduan dan atau konsultasikan dengan penasehat akademik.

Read More...