Yudisium  

Yudisium Sarjana Periode IV FIKP
Suasana ruang siding FIKP hari ini rabu (4/06) kembali diwarnai panorama mahasiswa berbusana hitam putih. Baju kemeja putih bercelana hitam. Kembali, hari ini sekitar 26 mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) bakal dibacakan nilai kelulusannya (yudisium) oleh petinggi fakultas. Acara yang rutin dilaksanakan setiap 4 tahun sekali ini dihadiri oleh segenap pemangku jabatan structural mulai dekan, pembantu dekan, ketua jurusan hingga ketua program studi beserta stafnya. Acara dimulai dengan pembukaan oleh sekertaris dekan Pak safril, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan nama-nama mahasiswa yang berhasil lulus untuk mengikuti wisuda periode IV bulan Juni mendatang di Baruga AP Pettarani.
Satu persatu mahasiswa disebut dan dipanggil oleh ketua program studi masing-masing mahasiswa, untuk menerima map batik yang berisikan surat tanda lulus sementara dan berita acara ujian meja. Alhamdulillah, semua lulus. Ya iyalah… pastinya yang mendapat undangan yudisium pastilah lulus. Di yudisium ini predikat kelulusan dan lama studi dibacakan di depan petinggi fakultas dan wali orang tua. Meski saat itu wali orang tua yang hadir cuman satu orang.yakni wakil dari saudari Jumriani, mahasiswa sosial ekonomi perikanan angkatan 2003 yang berhasil lulus dengan predikat cum laude dan IPK 3,62.
Acara berlanjut dengan sambutan dari wali orang tua yang tak lain adalah ayahanda dari Jumriani. Dengan pelan tapi pasti, sambutan dari wali Jumriani berisi harapan kepada anaknya yang cum laude dan terima kasih yang besar buat para dosen yang telah membimbing anaknya di Unhas. Dosen adalah orang tua kedua dari Jumriani ketika membaca naskah sambutannya di atas podium. Dan dia sebagai orang tua berperan mendidik anaknya di rumah. Oleh karenanya ‘terima kasih buat para dosen yang telah menjadi orang tua kedua bagi mahasiswa’, tandasnya.
Setelah wakil dari orang tua mahasiswa, kini wakil dari mahasiswa. Budayanya, mahasiswa berpredikat cum laude lah yang mempunyai kesempatan memberi sambutan. Jadi pada kesempatan ini, Jumriani sebagai satu-satunya mahasiswa yang berpredikat cum laude kembali naik ke podium setelah ayahnya menyampaikan sambutan. “terima kasih atas kesempatan, dan ini adalah kesempatan yang sangat langka karena pertama kali bagi saya untuk berbicara di hadapan para dosen. Sebab biasanya dosen yang selalu berbicara ketika di kelas”, ungkap Jum dengan bangga. Sambutan dari Jum lumayan lama juga… mungkin karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. He he he..! kami 25 mahasiswa yang duduk diam di atas kursi berjubah biru hanya berusaha mendengar sambutan Jumriani. Sebagian sambutan yang sempat saya tangkap adalah, mahasiswa cum laude ini merasa bangga berada di perikanan karena dengan perikanan ”saya bisa menonjol, dan dikenal di Unhas”, tegasnya. Ehm ehm ehm… terkenal sebagai apa yah…??? Meski perikanan adalah pilihan keduanya, sekali lagi dia tetap bangga dengan almamaternya, ungkap Jum. Sebagai anak sulung Jum mengaku harus memberikan teladan dan kebanggaan kepada orang tua dan adik-adiknya yang juga sementara menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dalam sambutannya tidak disebutkan dimana adik-adiknya itu kuliah. Tapi yang pasti dia lagi-lagi bersyukur sebab orang tuanya terus berusaha menyekolahkan dirinya sampai jenjang universitas dan sering merasa was-was ketika masa pembayaran SPP tiba. “Ketika masa pembayaran SPP tiba, saya terkadang sedih dan kaget, darimana lagi orang tua saya akan mendapatkan uang untuk membayar SPP saya”, ungkapnya sedih. Namun, usaha orang tuanya yang tiada putus asa akhirnya Jum yang juga aktivis kampus ini telah berusaha membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia akhirnya bisa lulus dengan predikat cum laude. Oh..oh…. Jum…! Sungguh kerja keras orang tuamu tidak sia-sia. Semoga di lain waktu, engkau kembali mempersembahkan yang terbaik bagi mereka.
Setelah sambutan dari Jum usai, saatnya sambutan dari Dekan FIKP, Prof Dr Ir H Sudirman, M.Pi. judulnya; Data sambutan staf Dekan FIKP. Mengapa disebut data? Nampaknya, menurut Prof. Sudi’ karena dalam sambutan kali ini dia akan menampilkan data-data pada sambutannya. Data apa saja itu? Yang pertama adalah data bahwa di Indonesia, hanya 17 % manusia Indonesia yang berumur 18 – 25 tahun yang sempat menikmati namanya jenjang perguruan tinggi. Itulah alasan mengapa mahasiswa disebut sebagai orang penting. Namun, lanjut prof Sudi orang penting saja tidak cukup untuk membangun bangsa ini, dibutuhkan pribadi yang baik (beretika). Sehingga diharapkan luaran wisudawan kali ini juga mencerminkan pribadi-pribadi yang baik. Semoga Pak..!

How About Me ?
Bagaimana dengan saya ?. Iya yah... sedari tadi saya cuman bercerita tentang pelaksanaan yudisium? Perasaan saya saat diyudisium sendiri gimana?. Aduh... saya cukup puas saja saat Muhammad Yunus dinyatakan LULUS dengan IPK 3,15 meski cuman mendapat predikat sangat memuaskan. Selebihnya pelaksanaan yudisium tidak sempat saya nikmati sebab sudah seminggu sampai hari ini saya masih Flu berat kodong.... Dan yudisium hari ini, kampung tengah (perutku) sedang ngambek, hingga harus keluar masuk ruangan untuk sekedar bersin dan masuk buang hajat. Hiks hiks hiks....! setelah itu salam-salaman n foto-foto ma dosen n teman-temanku. Yah narziz lagi deh..!!! oh iya untuk wisuda kali ini di program studi saya, budidaya perairan ada enam orang yang berhasil lulus; yunuz(saya sendiri), akmal,novita rongan,sudariono,hasrul dan yani semuanya memperoleh predikat sangat memuaskan...!!!Alhamdulillah...

Read More...