Gagasan deklarasi ”gerakan anti manipulasi data’  

Prinsip Pengambilan Sampel Lingkungan

Apakah anda mahasiswa ? sering melakukan praktek dan sedang melakukan penelitian ?. jika ”ya”, anda tentunya harus tahu prinsip pengambilan data yang baik dan benar. Kenapa ? sebab negara telah dirugikan miliaran dollar akibat banyak proyek penelitian ’fiktif’. Fiktif di sini maksudnya; data yang dihasilkan tidak bisa dijadikan bahan informasi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan.
Mungkin ini jugalah yang menyebabkan banyak kebijakan pemerintah kesannya tidak berpihak kepada rakyat kebanyakan. So.. hati-hati ki’ kalo mau mengambil sampel untuk skripsi atau penelitian. Sesuai dengan filosofi; No Measurement- No Data; No Data-No Information; No Information-No Management; No Management-No Policy”.

Sebelum melakukan pengambilan sampel/contoh ada beberapa ’point interest’ yang menurut saya perlu diketahui dan diperhatikan oleh peneliti.

1. Parameter Kunci

Dalam pengambilan sampel dikenal istilah ’parameter kunci’. Parameter kunci adalah parameter yang dapat mewakili kualitas lingkungan. Jadi sebelum mengambil sampel, seorang peneliti harus mengetahui indikator apa saja yang akan diambil untuk mewakili informasi sesuai dengan tujuan pengambilan sampel. Jangan mengambil sampel yang tidak sesuai dengan tujuan dilakukannnya penelitian. Sebab ini akan menambah biaya penelitian dan mempersulit peneliti saat di lapangan. Jika peneliti ’single fighter’ hambatan itu (banyaknya indikator yang harus dianalisa) bisa menjadi titik awal munculnya rasa malas, dan hasrat untuk memanipulasi data.

2. Mengambil sampel dengan baik dan benar

Praktik pengambilan sampel lingkungan yang baik dan benar akan menghasilkan data yang sifatnya :

  1. objektif; sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
  2. representatif; data mewakili kumpulannya
  3. teliti dan tepat; data terjamin kebenarannya
  4. tepat waktu; sesuai dengan kebutuhan pada saat tertentu
  5. relevan; menunjang persoalan yang dihadapi.

3. Validitas Data

Untuk mendapatkan data yang valid (jitu, benar, pas,..) perlu diperhatikan perlatan yang digunakan, personel yang kompeten, prosedur dan teknik pengambilan harus dikuasai. Jika saat pengambilan sampel sudah ”salah” maka niscaya langkah selanjutnya akan sia-sia, membuang waktu dan biaya. Filosofinya; bahwa setiap tahapan kegiatan tidak asal betul, melainkan harus betul sejak awal diterapkan pada setiap proses. Mulai perencanaan sampai sampai penyusunan laporan harus betul bro..!

4. Penyakit sampel

Tidak hanya manusia yang mengalami sakit. Sampel atau contoh yang kita ambil untuk diuji pun bisa terkena penyakit. Apa saja penyakit sampel :

  1. degradasi
  2. dekomposisi
  3. deteriorasi
  4. kontaminasi

5. Timbulnya penyakit

Timbulnya penyakit di atas dapat terjadi pada saat pengambilan, perlakuan sampel di lapangan, transportasi yang tidak baik, penyimpanan, dan saat melakukan analisa.

6. Pertanggungjawaban Sampel

Apapun yang kita perbuat, harus dapat dipertanggungjawabkan. Begitu pula dengan sampel yang kita ambil. Tahapan sejak awal hingga penyusunan laporannya harus dapat kita pertanggung jawabkan secara ilmiah. Untuk peneliti yang menggunakan uang negara-yang notabene uang rakyat (Penelitian proyek) tidak cukup hanya dengan pertanggungjawaban ilmiah. Mmm... sebab sepertinya akan ada pertanggungjawaban di akherat nantinya. Menggunakan/memakan uang rakyat atas nama proyek penelitian. NGERI juga yah,,, !

7. Niat

Apapun itu, termasuk saat ingin mengambil sampel. Mantapkanlah niat untuk tidak ingin memanipulasi data. Jangan pernah terbersit di kepala dan hati kita untuk memberikan data yang tidak benar. Sebab di lapangan banyak sekali godaan yang membuat peneliti bisa berubah pikiran untuk memanipulasi datanya. Jika ada godaan itu, kembali sadarkan diri anda bahwa anda akan menjadikan hasil penelitian anda sebagai informasi untuk publik. Dibaca oleh publik. Bahkan dijadikan bahan untuk merumuskan kebijakan. Jika data yang anda ambil salah... hm.. hm..hm.. niscaya hasil penelitian anda akan menjadi bumerang bagi rakyat nantinya bila dijadikan bahan membuat kebijakan. So.. MARI DUKUNG GERAKAN ANTI MANIPULASI DATA ! filosofinya; mulai dari hati untuk berbuat dengan tulus ikhlas, hasilkan data yang benar untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. HIDUP PENELITI..!!!

Read More...