Setahun Gratis Langganan Kompas
Rabu, 11 Juni 2008
Alhamdulillah,,
..minggu pagi saat membuka pintu kamar. Harian kompas sudah ada di depan mata. Seperti kebiasaan saya, halaman pertama yang saya baca alias headline berita pagi ini. Setelah itu kolom opini, kolom nusantara dan berita-berita ringan tentang kejadian di seluruh Inndonesia di kolom Nusantara. Dan uppsss… di bagian bawah terpampang pengumuman pembaca kompas yang berhasil menerima undian jajak pendapat kompas. Wah,,, sebelumnya saya memang pernah mengirim jajak pendapat yang dilakukan Kompas sebanyak satu halaman. Siapa tahu nama saya ada. Ehm.. pelan-pelan saya telusuri nama-nama itu. Untuk pemenang HP Sony Ericsson, oh gak ada nama Muhammad Yunus. Pas turun ke bawah,,, dan ahha… ada nama muhammad yunuz; Sulawesi Selatan. Weits… perasaan saya mungkin ini saya. Tapi saya santai dulu, siapa tahu bukan saya. Cos kata teman saya nama yunuz itu banyak. Dan tiba-tiba 2 hari kemudian ada telepon dari nomor tak dikenal berkode 021. Selamat Sore ini dengan mas yunus yah ? ya betul, jawabku. ini dari kompas Jakarta, selamat yah bapak (wah aku dipanggil Bapak neh…) mendapatkan undian gratis langganan kompas selama 12 bulan. Kalo boleh tahu sejak kapan bapak berlangganan kompas? Apa betul alamat bapak di jalan politeknik ujung pandang? Dan apa nama agen bapak sekarang ini. Bisa tahu nomor telepon agen itu. Semua saya jawab dan ahhha.. ternyata keraguan selama 2 hari itu terjawab sudah. Yunus yang tertulis dalam pengumuman itu adalah saya. Dan ehm nama saya gak pasaran juga kok. Ha ha ha...!Ada kecendrungan pemahaman yang berkembang di masyarakat bahwa semua undian yang dilakukan oleh lembaga baik swasta atau pemerintah itu sudah diketahui siapa pemenangnya. Sehingga banyak teman-teman saya ataupun orang lain yang malas mengirimkan kupon undian. Nah saya berpikir lain. Belajar dari pengalaman saya menang undian ini; Jika menemukan kupon undian, yah kirim saja. kan gak ada ruginya ?. Apalagi seperti jajak pendapat yang dilakukan kompas ini pengirimannya gratis lewat pos. Sehingga tidak ada biaya pengiriman. Selebihnya ya harap-harap cemas aja. Siapa tahu kita yang beruntung. Karena jika kebanyakan orang berpikir seperti yang saya sebutkan di atas, artinya peluang kita untuk menang lebih besar. Ho ho ho...
Tapi banyak juga undian yang memang menipu, sehingga kita juga harus melihat lembaga dan siapa yang melakukan program undian itu. Apa lagi jika sampai harus mengeluarkan biaya awal. Tapi kalo gratis, kirim aja. Dapat HP, atau langganan gratis produk selama setahun kan lumayan juga tuh Bu/Pak/Bro/Cess/Parner/etc... He he he.
Buat kompas; terima kasih yah langganan gratisnya. Semoga menambah pengetahuan saya. Kolom foto membuat mata rileks setelah membaca barisan tulisan berita dari halam pertama, terima kasih telah menggambarkan Indonesia lewat foto ”Pak Fotografer”. Kebetulan saya anak perikanan dan sebentar lagi akan jadi ”Dr Ikan”, sangat senang dengan foto-foto yang bernuansa bahari. Kolom opini yang ditulis oleh cendekia-cendekia indonesia, secara tidak langsung membuat saya bisa belajar dari orang-orang hebat di Indonesia. Berharap saya juga bisa menjadi orang besar. Amin...!
Jika ada pertanyaan. Apa yang pertama kali saya lihat jika membuka pintu di pagi hari? jawabannya adalah Kompas. Oleh karena itu, terima kasih buat loper yang telah mengantarkan saya Kompas tiap pagi, sebab pengetahuan yang saya terima dengan membaca kompas tidak akan saya dapatkan jika ’dikau’ tidak datang mengantarkannya. Meski hujan deras, engkau tetap setia mengantarkan pengetahuan di setiap pintu rumah yang berlangganan Kompas. Sehingga terkadang kertas kompasnya harus basah he he he. Jika guru ”Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, Loper adalah ”Transporter Pengetahuan” di saat pagi menyambut. Ma kasih yah... maaf juga kalo Pembayaran kompasku kadang terlambat. Ha ha ha... ketahuan deh. Tapi setahun ke depan Insya Allah tidak lagi, cos dapet gratis neh.... Hi hi hi.....!
..minggu pagi saat membuka pintu kamar. Harian kompas sudah ada di depan mata. Seperti kebiasaan saya, halaman pertama yang saya baca alias headline berita pagi ini. Setelah itu kolom opini, kolom nusantara dan berita-berita ringan tentang kejadian di seluruh Inndonesia di kolom Nusantara. Dan uppsss… di bagian bawah terpampang pengumuman pembaca kompas yang berhasil menerima undian jajak pendapat kompas. Wah,,, sebelumnya saya memang pernah mengirim jajak pendapat yang dilakukan Kompas sebanyak satu halaman. Siapa tahu nama saya ada. Ehm.. pelan-pelan saya telusuri nama-nama itu. Untuk pemenang HP Sony Ericsson, oh gak ada nama Muhammad Yunus. Pas turun ke bawah,,, dan ahha… ada nama muhammad yunuz; Sulawesi Selatan. Weits… perasaan saya mungkin ini saya. Tapi saya santai dulu, siapa tahu bukan saya. Cos kata teman saya nama yunuz itu banyak. Dan tiba-tiba 2 hari kemudian ada telepon dari nomor tak dikenal berkode 021. Selamat Sore ini dengan mas yunus yah ? ya betul, jawabku. ini dari kompas Jakarta, selamat yah bapak (wah aku dipanggil Bapak neh…) mendapatkan undian gratis langganan kompas selama 12 bulan. Kalo boleh tahu sejak kapan bapak berlangganan kompas? Apa betul alamat bapak di jalan politeknik ujung pandang? Dan apa nama agen bapak sekarang ini. Bisa tahu nomor telepon agen itu. Semua saya jawab dan ahhha.. ternyata keraguan selama 2 hari itu terjawab sudah. Yunus yang tertulis dalam pengumuman itu adalah saya. Dan ehm nama saya gak pasaran juga kok. Ha ha ha...!Ada kecendrungan pemahaman yang berkembang di masyarakat bahwa semua undian yang dilakukan oleh lembaga baik swasta atau pemerintah itu sudah diketahui siapa pemenangnya. Sehingga banyak teman-teman saya ataupun orang lain yang malas mengirimkan kupon undian. Nah saya berpikir lain. Belajar dari pengalaman saya menang undian ini; Jika menemukan kupon undian, yah kirim saja. kan gak ada ruginya ?. Apalagi seperti jajak pendapat yang dilakukan kompas ini pengirimannya gratis lewat pos. Sehingga tidak ada biaya pengiriman. Selebihnya ya harap-harap cemas aja. Siapa tahu kita yang beruntung. Karena jika kebanyakan orang berpikir seperti yang saya sebutkan di atas, artinya peluang kita untuk menang lebih besar. Ho ho ho...
Tapi banyak juga undian yang memang menipu, sehingga kita juga harus melihat lembaga dan siapa yang melakukan program undian itu. Apa lagi jika sampai harus mengeluarkan biaya awal. Tapi kalo gratis, kirim aja. Dapat HP, atau langganan gratis produk selama setahun kan lumayan juga tuh Bu/Pak/Bro/Cess/Parner/etc... He he he.
Buat kompas; terima kasih yah langganan gratisnya. Semoga menambah pengetahuan saya. Kolom foto membuat mata rileks setelah membaca barisan tulisan berita dari halam pertama, terima kasih telah menggambarkan Indonesia lewat foto ”Pak Fotografer”. Kebetulan saya anak perikanan dan sebentar lagi akan jadi ”Dr Ikan”, sangat senang dengan foto-foto yang bernuansa bahari. Kolom opini yang ditulis oleh cendekia-cendekia indonesia, secara tidak langsung membuat saya bisa belajar dari orang-orang hebat di Indonesia. Berharap saya juga bisa menjadi orang besar. Amin...!
Jika ada pertanyaan. Apa yang pertama kali saya lihat jika membuka pintu di pagi hari? jawabannya adalah Kompas. Oleh karena itu, terima kasih buat loper yang telah mengantarkan saya Kompas tiap pagi, sebab pengetahuan yang saya terima dengan membaca kompas tidak akan saya dapatkan jika ’dikau’ tidak datang mengantarkannya. Meski hujan deras, engkau tetap setia mengantarkan pengetahuan di setiap pintu rumah yang berlangganan Kompas. Sehingga terkadang kertas kompasnya harus basah he he he. Jika guru ”Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, Loper adalah ”Transporter Pengetahuan” di saat pagi menyambut. Ma kasih yah... maaf juga kalo Pembayaran kompasku kadang terlambat. Ha ha ha... ketahuan deh. Tapi setahun ke depan Insya Allah tidak lagi, cos dapet gratis neh.... Hi hi hi.....!
12 Juni 2008 pukul 01.03
wah nanti saya datang ke kamar ta baca kompas gratiz bro.
salam
randi