be the technopreneur  

Technopreneur Kampus

Jepang mempatenkan tempe yang menjadi makanan pokok di Indonesia,

Malaysia pun ikut mematenkan batik yang kita kenal sebagai hasil karya bangsa Indonesia...

Mendengar itu, kita bisa saja berang. Namun itulah realitasnya, bangsa yang menguasai informasi, komunikasi dan teknologi adalah bangsa yang bisa bersaing di era globalisasi saat ini. Jepang juga Malaysia serta negara maju lainnya tidak hanya mempertahankan wilayah teritorialnya, tapi juga produk dalam negeri hasil karya. Setiap hasil karya mereka lindungi dengan cara memberikan paten (HaKI). Sehingga perorangan, kelompok, atau negara lain harus membayar jika menggunakan produk tersebut.

Indonesia kaya akan sumber daya alam, juga banyak produk dalam negeri yang telah dihasilkan oleh anak Indonesia. Namun kurangnya penguasaan teknologi, informasi dan komunikasi, akhirnya kita kalah bersaing dengan bangsa lain. Sebab sumber daya alam bukan lagi faktor utama dalam kesuksesan suatu bangsa. Harus ada pengetahuan, kreatifitas, dan inovasi di bidang teknologi. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menguasai teknologi.

Saatnya mahasiswa unhas menghasilkan karya di bidang teknologi. Sebab bangsa ini akan dipandang bila bisa menghasilkan produk-produk inovasi di bidang teknologi. Kegiatan hasil kerjasama Unhas bersama Recognition and Mentoring Program IPB (RAMP-IPB) ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan sikap invensi dan inovasi serta meningkatkan kemampuan technopreneurship mahasiswa Indonesia.

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyediakan solusi teknologi dalam pemecahan masalah di masyarakat, tahun ini RAMP-IPB telah menyeleksi beberapa proposal dari mahasiswa. Diantaranya produk yang dianggap inovasi kreatif adalah WM Box untuk menciptakan semangka dan melon kotak dari mahasiswa Brawijaya. Pemanfaatan rumput laut untuk bahan baku mie basah dari mahasiswa Brawijaya. Pemanfaatan buah pohon nyamplung (Calophyllum inophyllum ) sebagai pengganti minyak tanah hasil inovasi mahasiswa Universitas Nusa Tenggara Barat. Dari Unhas ada tiga inovasi yang terpilih yaitu, monokrom Y untuk menghitung kepadatan sel Chlorella, Whey sebagai minuman segar, serta peningkatan efisiensi reproduksi kambing dengan inseminasi buatan. (semoga bermanfaat bro..!)

Semoga ini menjadi awal bangkit dan terciptanya karya agung bangsa indonesia. Sebuah teknologi yang berpihak dan mengarah ke masyarakat. Sebuah teknologi kerakyatan untuk kesejahteraan.

Bangkit bersama kita membangun negeri yang makin terpuruk ini.

MERDEKA...!!!

0 komentar: to “ be the technopreneur